Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
Kampung Inspirasi yang berlokasi di RW 17 Kelurahan Jatiendah, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung memiliki unit yang digunakan khusus untuk mengelola sampah yang berasal dari warga.
Unit tersebut bernama Unit Pengelolaan Kebersihan (UPK) Mandiri III. Pada unit itu, hanya terdapat satu orang petugas, namanya Andi Sopian.
Kepada Tribun Jabar, Andi Sopian mengatakan, ia seorang diri memilah sampah dari warga, lalu mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
"Setelah saya pilah. Totalnya, ada 80 jenis sampah yang masuk ke unit ini. Saya usahakan semua jenis sampah itu dikelola," ujar Andi.
Andi menjamin, UPK di Kampung Inspirasi, tidak pernah mengalihkan sampah ke luar kampung untuk dikelola oleh pihak lain.
Di dalam gedung, terlihat sampah sudah dipilah dan dikelompokkan ke dalam satu wadah.
Ada sampah bungkus rokok, sampah kaleng minuman, sampah botol plastik air mineral, sampah gabus, sampah kain sarung, sampah tutup botol, dan beberapa sampah lainnya.
Lalu, sampah ada yang diolah menjadi biogas, jadi pupuk, dan ada yang dibuat jadi kerajinan.
Untuk biogas, di dalam bangunan itu terdapat sebuah biodigester. Jadi, sampah yang berpotensi menjadi biogas dimasukan ke dalam biodigester itu.
Saat di lokasi, Andi sedang mengolah nasi busuk menjadi biogas. Biogas itu dialirkan ke kompor.
Kemudian, untuk kerajinan, Andi membuatnya dari kain sarung tidak terpakai, dari plastik bekas kemasan, dari gabus, dan beberapa sampah lain.
Kata Andi, sampah yang paling dicari adalah sampah kertas aluminium foil dalam bungkus rokok.
Jika dibakar dan dicampur bahan kimia lain, lanjut Andi, sampah itu dapat menghasilkan gas yang biasa dipakai oleh penjual balon gas.
Sampai saat ini, banyak penjual balon gas yang mencari sampah kertas aluminium foil bungkus rokok ke UPK yang dikelola Andi.
Sumber : TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG